Selasa, 19 Januari 2016

Technopreneur di kalangan mahasiswa

Ciptakan Technopreneur di Kalangan Mahasiswa,
IBI Darmajaya Gandeng Komunitas TDA Bandar Lampung
Bandar Lampung – Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya menggandeng Komunitas Tangan di Atas (TDA) Bandar Lampung dalam menciptakan technopreneur di kalangan mahasiswa. Memorandum of Understanding (MoU) telah ditandatangani Rektor IBI Darmajaya Ir. Firmansyah YA, MBA., MSc dan Ketua Komunitas TDA Bandar Lampung Adiansyah, SE., MM di Aula Pascasarjana IBI Darmajaya, Sabtu (16/01).
Rektor IBI Darmajaya Ir. Firmansyah YA, MBA., MSc mengatakan, sebagai perguruan tinggi yang berbasis teknologi dan bisnis, IBI Darmajaya terus berupaya menghasilkan lulusan berkualitas, berdaya saing global, dan berjiwa technopreneur.
“Upaya ini dilakukan salah satunya dengan bekerjasama dengan Komunitas TDA Bandar Lampung. Diharapkan para mahasiswa dapat termotivasi untuk menciptakan bisnis berbasis IPTEK, dan menjadi wirausahawan muda berpotensial,” ujarnya.
Lanjutnya, menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), masyarakat berkesempatan menangkap peluang pangsa pasar yang luas, karena konsumen tidak hanya dari Indonesia tetapi juga dari negara-negara lain di Asean.
“Sehingga para wirausahawan Indonesia harus meningkatkan kualitas untuk mampu bersaing dengan produk negara lain. Jangan sampai produk asing yang akan menguasai pasar, dan kita hanya menjadi penonton di Negera sendiri,” tandasnya.
Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Rektor I, Envermy Vem., MSc, Wakil Rektor III, Muprihan Thaib, S.Sos., MM, Presiden TDA, Mustofa Romdloni, anggota Komunitas TDA se Lampung, dan mahasiswa IBI Darmajaya.
Presiden TDA, Mustofa Romdloni pada kesempatan tersebut membagikan tips dan trik dalam membangun usaha untuk menjadi wirausahawan sukses kepada para mahasiswa IBI Darmajaya.
“Membangun sebuah bisnis diawali dengan berkomitmen merubah pola pikir. Pola pikir pengusaha sukses itu bermimpi besar, berani mencoba, berani gagal, dan selalu bersemangat. Selain itu juga berani keluar dari zona nyaman, selalu berpikir positif, menjadi pemimpin, serta mencari kebebasan bukan kepastian,” terang CEO MR Corp ini.
Dikatakannya, setelah komitmen merubah pola pikir, seorang yang ingin berwirausaha juga harus berani memulai. Pria yang memiliki bisnis dibidang pengadaan bahan plastik, property, dan bahan pangan ini menambahakan, untuk memulai bisnis diperlukan sebuah ide.
“Ide bisnis tersebut muncul dengan cara mendengar, melihat, dan merasakan apa yang terjadi disekitar kita. Dari sana akan muncul ide bisnis, setelah itu kita harus percaya diri dengan ide tersebut. Kemudian mulailah usaha itu dengan sederhana, dan usahakan mencari mitra untuk saling melengkapi,” paparnya.(*)



Selasa, 01 Desember 2015